littleeunseo0 - Eunseo Swann
Eunseo Swann

Drawing and Dancing

12 posts

Nostalgia Part 1

Nostalgia Part 1

"Ayah dan Bundaku tidaklah sempurna tapi, demi allah mereka adalah sesuatu yang paling berharga dalam hidupku, yang pernah Allah beri"

Ini adalah tentang kecelakaan tiang crane yang terjadi di Mekkah. Ibadah Haji pada Periode September 2015 menjadi peristiwa yang nyaris aku kehilangan kedua orangtua ku di Mekkah. Saat aku masih seorang santri, aku ditinggali oleh kedua orangtua ku pergi Haji. Ayahku bercerita, Jumat itu beliau bersama rombongan haji lainnya melakukan shalat Ashar di hotel, mereka berencana melaksanakan shalat Magrib nanti di Masjidil Haram. Waktu Magrib sudah dekat, bersiap-siaplah rombongan haji tersebut untuk pergi ke Masjidil Haram. Sesampainya diperjalanan, Ayahku mengajak rombongan haji nya untuk kembali ke Hotel. Beliau merasakan firasat yang tidak enak dirasakan.

Di perjalanan kembali ke hotel, datanglah badai pasir beserta angin dan hujan menghampiri mereka. Allah masih memberikan kesempatan untuk mereka, akhirnya mereka sampai di Hotel. Namun, ada musibah yang terjadi di Masjidil Haram. Runtuh nya tiang crane sehingga mengenai area Tawaf dan Masjidil Haram. Saat itu, ratusan jamaah haji meninggal, ada beberapa juga yang luka-luka, sedihnya lagi ada juga yang anggota badannya putus. Crane tersebut bertujuan untuk menambah perluasan Masjidil Haram.

Aku saat itu mendapatkan berita dari Ustadz Pondok ku bahwa kedua orangtua ku selamat. Ayahku menceritakannya, dengan pandangan seakan-akan beliau sangat merindukan Masjidil Haram itu.


More Posts from Littleeunseo0

7 months ago
Don Honeyman - Jaeger, Vogue UK, 1951, From Swimwear In Vogue Since 1910 By Christina Probert (1981)

Don Honeyman - Jaeger, Vogue UK, 1951, from Swimwear in Vogue Since 1910 by Christina Probert (1981)

8 months ago

Teringatlah sebuah kisah yang dulu saya pernah menjadi seorang santri di salah satu Sekolah Islam. Dimana, masa remaja saya dibentuk pada saat menjadi santri itu. Menjadi santri yang selalu dituntun oleh Ustadz yang selalu kami hormati. Namun, sampai saat ini saya tidak pernah mengetahui kenapa Ustadz tersebut memilih pergi dari pondok kami.

Ada sebuah nasehat yang selalu saya ingat ditulis oleh beliau pada buku diary saya. Diary yang isinya penuh dengan luapan perasaan saya kepada seorang ikhwan. Ternyata, beliau sangat kecewa membaca isi diary saya. Ditulislah oleh beliau salah satu nasehat yang membuat saya tersadar bahwa diri saya sangat berharga daripada perasaan kepada manusia yang tak disukai Allah. Beliau menulis:

"Wahai anandaku, engkau adalah perhiasan dunia yang setiap lelaki menyukai dan ingin mendapatkannya"

Ditulislah sebuah hadits oleh beliau:

"Addunya mata'un, wa khairi mata'iha, al mar'atus salihah."

Artinya: “Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah isteri yang shalihah.”

Lalu dilanjutkan oleh beliau:

"Jadilah seorang wanita yang solehah, sesuai dengan nama mu "Zahra" yang berarti bunga, Jadilah setangkai bunga yang cantik tetapi tidak mudah dirusak dan ketika disentuh lelaki, akan menancapkan duri yang dimiliki bunga tersebut, dalam bahasa arab: وردة السواقة (Wardah Assawaqah)"

Lalu, diakhir kata ditulis lagi oleh beliau:

"Nasehat ini ditulis oleh seorang Ustadz yang selalu tak didengar"

Kemudian, saya membaca isi tulisan tersebut dengan teman sekamar saya. Kami terharu. Sampai sekarang saya selalu ingat akan hadits tersebut.


Tags :