
Hi !! Hope u have a great life :)
65 posts
Ferozaaa - Mediocre - Tumblr Blog
"Tinggal putar haluan aja kalo yang dijalanin sekarang udah gak bikin nyaman"
"Kalo udah gak suka yah ubah/ganti/tinggalin, gampang kan"
Kok bisa ya orang-orang dengan sangat mudahnya berkata seperti itu? Padahal bisa saja kita sedang berada dalam situasi tidak dapat mengubah apa pun. Mengatakan "terima saja, pasrahkan dirimu, ini untuk menguji kesabaranmu" kepada diri sendiri saja itu sangat berat. Bahkan di satu titik dalam situasi seperti ini, aku seperti tidak merasakan apa-apa lagi.
Tidak ada sekutu yang lebih baik daripada takdir itu sendiri.
Bisa saja segala kesakitan yang kita rasakan adalah manifestasi dari segala dosa kita sendiri. Semoga kita terus berusaha untuk bermuhasabah.
Bosan berdoa? Mungkin bukan bosan sih, tapi lebih ke menyerah untuk berdoa.
Pernah ada di titik itu dan seiring berjalannya waktu yah sadar juga bahwasanya itu gak baik, Allah aja nyuruh kita untuk terus berdoa kepada-Nya. Maka dari itu, terus melangitkan doa lebih baik daripada menyerah dalam berdoa.
Setelah rehat panjang, kemudian memutuskan untuk ingin bangkit kembali dan menata semuanya. Malah bingung harus memulai darimana. Hahaha.
Krisis eksistensi? Sepertinya relatable ya.
Bagaimana bisa aku sedih dan gelisah karena kehilangan sesuatu yang tidak pernah aku miliki?
Mengejar dunia itu capek.
Capek dengan segala rasa kecewa, capek dengan semua penyesalan, capek dengan ketidakpuasan, capek dengan beban ekspektasi dan harapan, capek dengan segala keluhan diri sendiri, capek membandingkan pencapaian, capek mengejar sesuatu yang fana. Dunia itu semakin dikejar semakin buruk dan capek rasanya.
Karena sesuatu itu sulit diraih, makanya disebut impian.
Kelalaian benar-benar membinasakan.
Kebosanan yang dilakukan berulang-ulang setiap harinya akan memberi kejutan saat dibutuhkan.
-Todoroki Coach
Rasa.
Rasa tidak hanya dapat diungkapkan melalui lisan, segala bentuk tindakan dapat mewakili terungkapnya sebuah rasa, karena rasa ternyata ada di setiap elemen kehidupan. Musik dengan berbagai melodinya mewakili rasa, lukisan dengan berbagai warna dan coraknya mewakili rasa, tiap kata dalam sajak mewakili rasa, tiap tetes air mata mewakili rasa, langkah kaki yang menuntun ke tujuan membawa sebuah rasa, tatapan mata yang menyiratkan banyak arti dari rasa, bahkan masakan ibu tidak lepas dari rasa yang dituangkannya. Semuanya butuh perenungan untuk memahami kehadiran sebuah rasa.
-Manis yang pahit, 01.01.2023
Apa yang bisa diharapkan dari orang lain?
Tidak ada.
Berharaplah hanya pada Allah. Ingat selalu ini untuk kedamaian diri.
Jangan berubah karena orang lain, tapi berubahlah demi diri sendiri.
Mungkin cara kita menafsirkan dan menginterpretasikan sesuatu terlalu negatif, sehingga pada akhirnya yang kita lakukan hanyalah mengeluh dan merasa lelah dengan semuanya. Mari perluas sudut pandang dan benahi lagi cara berpikir kita, InsyaAllah kita menjadi insan yang lebih banyak bersabar dan bersyukur.

Bukan tanggung jawab orang lain untuk mengerti dirimu :)

Menyesal untuk beberapa hal karena satu alasan, menunda.
Kita tau bagaimana akibat dari menunda sesuatu tapi tetap saja dilakukan, entah untuk memuaskan apa.
Tinggalkanlah yang perlu kau tinggalkan -hari kemarin-
Bawalah pergi yang seharusnya kau bawa -hari esok-
Melangkahlah lagi.

Warna-warni kan? Tapi hidup jauh lebih berwarna dari ini :)
Gapapa perjalanan kita lebih lama dibanding yang lain, toh start-nya aja beda kan, wajar kalo jalurnya juga beda, karena tujuan yang ingin kita capai beda dengan yang lain, keep on the track :)
Logika ku terlalu dangkal untuk saat ini. Kepekaan perasaanku juga masih kurang terasah. Bukan maksudku rendah diri, tapi aku tau kadar diri.
Mengejar sesuatu yang sudah aku tau tak akan tercapai bukanlah ambisius, melainkan hanya angan.
Ingin merubah sesuatu tapi tak tahu harus mulai dari mana. Lagi-lagi ini yang ku lakukan. Memotret langit.

Happy means little thing.
