I Just Sent A Job Application Today. It's A Part Time Job To Be A Shop Assistant In A Sandals Store.
I just sent a job application today. It's a part time job to be a shop assistant in a sandals store. Their design is original and ive been following them for a while. Anyway their product is cool i guess. When i sent the email somehow i felt satisfied but It really freaks me out, the whole process. Sometimes i wonder if a witch passed by would she dare to turn me into teapot?
More Posts from Martianactually
It becoming a bad habit. Everytime i woke up after catching a glimpse of you, i run here. Giving your eyes, smile and laugh a body of words, senteces, and a little bit of my leftover feeling. This time we weren't in the station, this time we were home. But you were always in a rush. You ran there, you walked here and never in my direction. Is this how the story ended? Sadly yes.
April 10, 2020
Luruh dan Kembali
Sudah cukup sampai disini saja, bisik hatiku setelah ia berdiskusi lama dengan logika. Sampai harus mencari wangsit jauh-jauh ke pegununganKu.
Kita memulainya dengan sebuah ketidaksiapan. Sampai kaget aku dibuatnya, lantas bingung. Itulah sebabnya semua menjadi tidak jelas. Area abu-abu, tidak berpenghuni, tanpa arah.
Tapi tak apa, sekarang aku memutuskan untuk berhenti. Berhenti untuk mengharapkan. Dan berhenti merasa terluka. Kalaupun ternyata aku terluka dan kemudian membekas, aku telah siap dengan balutan dan obat merah. Sejauh ini aku telah mampu mengangguk mafhum pada luka. Alih-alih mengernyit dan panik mencari cara untuk menutupnya. Aku sudah siap. Selamat tinggal dan sampai jumpa.
Diselesaikan pada 20 Maret 2020. Ditulis pada 15 Mei 2019.
Ke Senayan
23 September 2019. Sehari sebelum RKUHP dan segala UU ngawur lainnya disahkan, aku berada di kamar kos. Memperhatikan dan memantau teman-temanku yang turun ke jalan lewat timeline. Sempat terbersit di pikiranku, "ah sudahlah, mari kita ikut ke Senayan!" Namun aku sadar. Di detik berikutnya aku mendengar suara kecil di belakang, "memang kamu punya uang ke sana?" Seketika piring bekas mi instan itu seperti mengolok-olok ke arahku. Menghantam dengan lelucon bernama realita hidup yang hingga detik ini kujalani.
Aku teringat ibu di rumah. Yang beberapa hari lalu mengirimkan pesan singkat padaku. Menanyakan kabar yang kujawab singkat dan dengan singkat pula komunikasi itu berakhir. Tanpa tedeng aling-aling. Tanpa ada pertanyaan basa-basi. Tanpa ada ucapan yang ternyata aku tunggu keluarnya dari ketikan ibu. Mungkin jika aku turun ke jalan dan terseok sampai Senayan ibuku tidak akan tahu. Persis seperti perasaanku yang hingga tahun ke-21 hanya teredam bersama raga yang kabur ke Ibukota.
Mari kembali ke persoalan utama, pikiranku berkontemplasi mengenai apakah aku perlu ke Senayan. Dari timeline telah kulihat banyak mahasiswa kampusku yang berdiri teguh dan berorasi dengan berapi-api. Masih perlukah aku ke Senayan? Jika mahasiswa-mahasiswa sudah merelakan pendidikannya untuk mengetukkan kewarasan pada mereka yang bernama Dewan. Jika para aktivis telah duduk dan tidur dan orasi dan marah serta kecewa di depan Senayan?
Masih perlukah aku ke Senayan? Jika aku hanya ingin mempunyai jawaban atas pertanyaan, "dimana kamu pada 23 September 2019 saat Reformasi tengah dikorupsi?" Yang mungkin saja akan ditanyakan oleh anak cucuku? Tentu saja dengan catatan jika Bumi masih dapat menampung peradaban manusia 50 tahun lagi.
Jika aku ketinggalan informasi mengenai pasal berapa dan apa implikasinya pada kehidupan Demokrasi Indonesia, apakah aku masih perlu ke Senayan? Jika akhir-akhir ini kesadaranku hanya berputar dan berputar pada tugas yang masih aku pertanyakan relevansinya, bukankah aku seharusnya lebih mencermati dan memelototi pasal-pasal itu? Justru aku berada di kamar ini, di depan laptop yang sudah kelelahan menemani aku melakukan pembataian terhadap otakku sendiri.
Masih perlukah aku ke Senayan jika Senayan sudah tidak diperlukan lagi? Isi Senayan hanya angin kotor dan asap berdebu yang tidak bisa mereka selesaikan sendiri.
Miami's offense too good, New Orleans defense not even close
Sometimes i just want to be around people. Not necesserily my closed one. Have that party with few persons. Eat good foods, have amazing cake, some drinks, talks, few games, listen some good music or watch some movies. I guess i just need their presence and maybe their auras so i can feel that im alive.